- Link Twibbon Marhaban yaa Ramadan
- SUNMOR DI GOR SATRIA PURWOKERTO
- PAWAI MUHIBBAH - Bersama Al-Quran Wujudkan Generasi Penerus Perjuangan Nabi Muhammad SAW
- Pengukuhan dan Pelantikan Badan Eksekutif Siswa (BES)
- Link Twibbon Isra Miraj 1444 Hijriyah
- SELAMAT HARI PRAMUKA ke-61, 14 Agustus 2022
- Twibbon Puasa Tasua dan Asyura 1444 H
- Link Twibbon 1 Muharram 1444 H
- Link Twibbon MPLS 2022
- Link Twibbon Idul Adha 1443 H SD Putra Harapan Purwokerto
Link Twibbon Isra Miraj 1444 Hijriyah
SD Terpadu PUTRA HARAPAN

Pengertian Isra' Mi'raj
Isra' menurut bahasa Arab diartikan sebagai perjalanan jauh di waktu malam dan selamat pulang kembali ke tempat semula. Sementara menurut istilah, isra' diartikan sebagai perjalanan Rasulullah SAW di waktu malam dari Masjidil Haram (Makkah) ke Masjidil Aqsha (Palestina).
Mi'raj menurut bahasa Arab artinya tangga untuk dinaiki, sedangkan menurut istilah, mi'raj adalah perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Aqsa ke langit tujuh sampai ke Arasy Allah.
Isra Miraj adalah salah satu peristiwa penting dalam ajaran Islam. Lewat kejadian itu, Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, kemudian dinaikkan ke langit ketujuh dalam waktu semalam.
Untuk perjalanan sejauh itu dan di zaman yang belum secanggih sekarang, tentu sangat sulit diterima oleh akal bagaimana Rasulullah bisa menyelesaikan perjalanan itu dalam waktu yang singkat. Namun, peristiwa Isra Miraj tersebut menjadi mukjizat Nabi SAW dan setiap muslim wajib memercayainya.
"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Isra, [17]:1).
"Maka, apakah kaum (musyrik Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya? Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar." (QS. An-Najm, [53]:12-18).
Silakan unggah twibbon dan klik link berikut ini : Twibbon sdph